Kasub Sekretariat Komisi V DPR RI, Nunik Prihatin Budiastuti didampingi Tenaga Ahli Komisi V, M. Hasbi Ali saat menerima audiensi Komisi II DPRD Kabupaten Kalungkung Bali, di Gedung Setjen DPR RI/Foto:Naefurodji/Iw

Persoalan air bersih menjadi salah satu permasalahan yang disampaikan DPRD Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, kepada Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang diwakili Sekretariat Komisi V DPR RI. Akibat kondisi geografisnya, membuat Kabupaten Klungkung kesulitan mendapat air bersih.

“Mewakili Komisi V yang memang fokus pada infrastruktur dan pembangunan daerah, semoga kami dapat membantu persoalan di Klungkung, agar upaya kemajuan pembangunan dapat terlaksana,” kata Kepala Subbagian Komisi V DPR RI Nunik Prihatin Budiastuti didampingi Tenaga Ahli Komisi V M. Hasbi Ali saat menerima audiensi Komisi II DPRD Kabupaten Kalungkung Bali di Gedung Setjen dan BK DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Diakui persoalan air bersih terkait dengan pendanaan infrastruktur. Karena letak geografis, Kabupaten Klungkung, khususnya Nusa Penida tidak memiliki sumber mata air yang banyak dibandingkan dengan daerah lainnya. Untuk itu, dilakukan berbagai upaya guna mewujudkan ketersediaan air salah satunya dengan melakukan uji survey melalui geolistrik dan ditemukan dua titik kandungan air.

Namun penemuan tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal mengingat terbatasnya infrastruktur untuk pemasangan pipa dan kemampuan fiskal yang rendah untuk operasi pengembangan dan maintenance. Hal ini mendorong Komisi II DPRD Kabupaten Klungkung melakukan konsultasi terkait bantuan Sumur Bor di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

“Aspirasi ini akan kami teruskan ke Anggota Komisi V khususnya Bapak Ida Bagus Putu Sukarta, mudah-mudahan apa yang disampaikan bisa terlaksana. Mengingat Klungkung daerah wisata semoga akan mendapatkan prioritas untuk pembangunan ini,” imbuh Hasbi.

Mengingat banyaknya program pembangunan yang harus dilakukan guna merealisasikan program pemerintah, Ketua DPRD Kabupaten Klungkung Wayan Baru Samarta berharap akan ada peningkatan APBD tahun 2019. Ia juga meyakini sebagai daerah yang merupakan daratan pantai dan memiliki berbagai potensi seperti objek wisata, perikanan, pertanian, dan perkebunan dengan dukungan infrastruktur dan kemudahan akses disegala aspek akan meningkatkan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan lokal.

“Kami mengharapkan bantuan dari pusat, ada peningkatan APBD agar semuanya berjalan dengan baik. Kami percaya kemajuan ini akan meningkatkan devisa negara, dengan meningkatnya wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal,” imbuh Wayan.

Wayan menambahkan, kini pihaknya juga semakin fokus membenahi segala persoalan terkait air bersih, akses air minum dan sanitasi bagi masyarakat, untuk mendukung program pemerintah 100-0-100. Program 100-0-100 merupakan program ketersediaan 100 persen air minum, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen fasilitas sanitasi serta drainase di seluruh wilayah Indonesia. (apr/sf)